Dota 2, sebuah fenomena dalam dunia permainan daring (online gaming), telah berhasil mengukuhkan posisinya sebagai salah satu game paling populer di platform Steam. Dikembangkan oleh Valve Corporation, game ini tidak hanya meraih kesuksesan besar dalam hal jumlah pemain aktifnya, tetapi juga secara konsisten menarik minat pemain dari berbagai belahan dunia.
Dota 2 merupakan sekuel dari mod Warcraft III yang terkenal, Defense of the Ancients (DotA). Valve mulai mengembangkan Dota 2 pada tahun 2009 dan akhirnya merilis versi beta pada tahun 2011. Kesuksesan Dota 2 tidak hanya berdasarkan gameplay yang mendalam dan strategis, tetapi juga didukung oleh komunitas yang besar dan aktif serta turnamen eSports yang menarik.
Dota 2 memiliki basis penggemar yang kuat di seluruh dunia, dengan pemain dari berbagai latar belakang budaya dan geografis. Di Asia Tenggara, terutama di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand, Dota 2 telah menjadi salah satu game paling populer dan diperlakukan serius sebagai olahraga elektronik.
Di Eropa Timur dan Rusia, Dota 2 juga memiliki pengikut setia yang besar. Turnamen seperti The International, yang diselenggarakan oleh Valve setiap tahunnya, menarik perhatian global dan menampilkan tim-tim terbaik dari berbagai negara.
Puncak dari popularitas Dota 2 adalah turnamen internasional tahunan, The International. Turnamen ini terkenal karena hadiahnya yang besar dan menarik tim-tim terbaik dari seluruh dunia untuk bersaing. The International bukan hanya sebuah kompetisi, tetapi juga acara sosial yang membawa penggemar dari berbagai negara untuk menyaksikan aksi eSports langsung.
Selain dari sisi hiburan dan kompetitifnya, Dota 2 juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Berkat model bisnis mikrotransaksi, di mana pemain dapat membeli item kosmetik untuk karakter mereka, Dota 2 menghasilkan pendapatan yang besar bagi Valve dan juga bagi para pemain profesional yang sering kali mendapatkan sponsor dan pendapatan dari hadiah turnamen.